Keabsahan Atlet Popda Kalsel 2025 Dimulai, Pastikan Standar Pemain Terpenuhi



Tahapan penting menjelang gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kalimantan Selatan 2025 resmi dimulai. Panitia kini tengah melaksanakan proses verifikasi keabsahan atlet yang akan berlaga, sebagai langkah awal sebelum pertandingan dan seremoni pembukaan yang dijadwalkan pada 15 hingga 22 Mei mendatang.
Ketua Tim Keabsahan Popda Kalsel 2025, Zulhaidir, menjelaskan bahwa keabsahan atlet menjadi penentu utama apakah seorang peserta berhak bertanding mewakili daerahnya. Hal ini dilakukan demi menjamin bahwa Popda diikuti oleh atlet pelajar yang benar-benar memenuhi persyaratan.
“Standar utama yang kami tetapkan meliputi tahun kelahiran 2007, domisili sekolah, dan kelengkapan dokumen pribadi seperti akta kelahiran, kartu pelajar, serta surat keterangan dari sekolah,” kata Zulhaidir, Jumat (9/5/2025).
Ia mengatakan sistem verifikasi dilakukan secara digital. Setiap peserta terlebih dahulu mengunggah dokumen keabsahan ke laman yang telah ditentukan oleh panitia. Setelah itu, mulai tanggal 7 hingga 9 Mei, panitia akan mencocokkan dokumen asli dengan data yang telah diunggah.
“Jika ada ketidaksesuaian data, maka atlet otomatis tidak diperbolehkan bertanding. Tapi jika semua sesuai, mereka resmi masuk sebagai peserta Popda,” tegasnya.
Verifikasi dilakukan secara bertahap per kabupaten/kota, dan ditargetkan selesai pada 9 Mei mendatang. Total ada 13 kabupaten/kota yang mengikuti proses ini.
Popda Kalsel 2024 akan mempertandingkan 11 cabang olahraga (cabor), yang sebagian besar mengacu pada cabor yang dipertandingkan di tingkat nasional, yakni Popnas.
Beberapa venue yang akan digunakan di antaranya GOR Hasanuddin untuk cabor gulat, panjat tebing, dan renang, Lapangan Kayutangi untuk panahan, Gedung Unlam untuk taekwondo dan Cabang menembak kemungkinan besar akan digelar di Peternakan atau Gedung Cendrawasih.
Zulhaidir menambahkan, beberapa cabor yang belum masuk dalam daftar Popnas, seperti gulat, tetap dipertandingkan sebagai upaya menambah jam terbang atlet.
“Popda ini adalah ajang seleksi sekaligus pembinaan. Meski belum dipertandingkan di Popnas, cabor seperti gulat tetap penting. Apalagi kita dengar DKI Jakarta tengah memperjuangkan agar gulat bisa masuk dalam Popnas mendatang,” ucapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Popnas yang semula direncanakan digelar di Medan dan Aceh, kini berpotensi dipindah ke Jakarta. Keputusan final akan ditentukan dalam rapat BOPOPSI (Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia) dalam waktu dekat.
Dengan proses keabsahan yang ketat dan persiapan venue yang hampir rampung, Popda Kalsel 2024 diharapkan menjadi wadah yang adil dan kompetitif bagi para atlet pelajar untuk menunjukkan potensi terbaiknya di tingkat provinsi dan nasional. MC Kalsel/tgh
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id